Bandar Lampung – Dewi Mayang Suri Djausal, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Bandar Lampung, menekankan pentingnya penguatan sistem mitigasi bencana di Kota Bandar Lampung melalui pembangunan Early Warning System (EWS). Hal ini disebabkan oleh kondisi geografis kota yang memiliki potensi risiko tinggi bencana, seperti banjir, cuaca ekstrem, dan gempa bumi.
Kota Bandar Lampung memiliki garis pantai sepanjang 27,01 km dan wilayah pemukiman padat yang rentan terhadap bencana. Mayang meminta pemerintah kota melalui BPBD bekerja sama dengan akademisi dan lembaga teknis seperti BMKG untuk menyusun kajian komprehensif mengenai titik pemasangan EWS dan kebutuhan perangkat yang diperlukan.
Kajian tersebut harus mencakup kesiapan SOP, alur penanganan saat bencana, prosedur evakuasi, hingga tata kelola penanganan pascabencana. EWS tidak hanya dibutuhkan di sepanjang pesisir, tetapi juga di wilayah sungai, daerah rawan banjir, dan titik-titik tertentu yang dapat mendeteksi curah hujan ekstrim maupun kenaikan debit air.

Indra Segalo Galo, Ketua Generasi Muda Pekat IB Lampung, juga mendukung upaya ini dan meminta Pemkot Bandar Lampung untuk berdiskusi dengan akademisi dan BMKG terkait mitigasi bencana. Menurut Indra, Lampung memiliki banyak akademisi cerdas di universitas-universitas seperti Itera dan Unila yang dapat membantu dalam membuat kajian komprehensif.
Dengan demikian, diharapkan pemerintah kota dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Kota Bandar Lampung dan mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi.
















